A. PENGERTIAN PIUTANG
Piutang merupakan kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari adanya kebijakan penjualan barang/jasa secara kredit.Kebijakan Kredit bertujuan memaksimalkan profit dengan risiko yang minimal. Pada dasarnya penjualan secara kredit bertujuan untuk merangsang minat para pelanggan, menaikkan volume penjualan, meningkatkan laba bersih penjualan dan strategi ampuh dalam memenangkan persaingan melalui memperluas pangsa pasar. Selain berdampak positif terhadap iklim perputaran keuntungan perusahaan, penjualan secara kredit juga mempunya risiko bagi para pengelola perusahaan. Pada dasarnya risiko yang timbul akibat adanya penjualan secara kredit adalah sebagai berikut :
A.1. Tidak terbayarnya Piutang
Dengan adanya pembayaran secara kredit, maka akan memungkinkan adanya piutang yang tidak tertagih dari para pelanggan. Adapu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan Menyediakan cadangan dana (Bad debt / piutang tak tertagih). Pada dasarnya, meningkatnya penjualan secara kredit, meningkat pada bertambah besarnya alokasi dana yang diinvestasikan dalam piutang dan pada akhirnya berdampak pada tingkat profit perusahaan. Dengan sendirinya, semakin besar jumlah piutang semakin besar kemungkinan timbulnya piutang tak tertagih.
A.2. Keterlamabatan Waktu Pembayaran Piutang
Risiko yang mungkin terjadi akibat adanya piutang adalah para pelanggan terlambat dalam melunasi kewajiban mereka dalam membayar hutang. Keterlambatan tersebut berdampak pada timbul Biaya pengumpulan piutang (cash discount). Dalam mengatasi hal tersebut agar tidak berlanjut, pihak perusahaan dapat mengatasinya dengan cara mengubah piutang menjadi wesel apabila ketika jatuh tempo, piutang tersebut belum dilunasi.
B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA PIUTANG
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang dalam sebuah perusahaan. Secara sederhana faktor tersebut adalah sebagai berikut
1. Volume Penjualan Kredit
Apabila proporsi penjualan kredit bertambah, maka akan menyebabkan bertambahnya dana dalam piutang. Semakin tinggi jumlah penjualan seecara kredit, maka semakin tinggi juga besar piutang yang berada di luar.
2. Syarat Pembayaran Penjualan Secara Kredit
Biasanya perusahaan menetapkan cara pembayaran tersebut melalui dua alternatif. Alternatif tersebut antara lain
3. Ketentuan tentang pembatasan Kredit
Apabila batas maksimal volume penjualan kredit dittapkan dalam jumlah yang relatif besar, maka besarnya piutang juga semakin besar.
4. Kebiasaan Membayar Para Pelanggan Kredit
Apabila kebiasaaan membayar para pelanggan dari penjualan kredit mundur dari waktu yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang relatif besar.
5. Kegiatan Penagihan Piutang dari Pihak Perusahaan
Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan pelanggan melunasinya maka besarnya jumlah piutang relatif kecil, tetapi apabila kegiatan penagihan piutang bersifat pasif, maka besarnya jumlah piutang relatif besar
Menurut Horne and Wachowicz,Hal-hal yang terkait dalam pengumpulan piutang dan it adalah sebagai berikut :
1. Standar Kredit
Kualitas minimum penilaian kredit dr peminta kredit yg dpt diterima oleh perusahaan.
Variabel yg hrs dipertimbangkan dlm pemberian kredit :
- kualitas piutang dagang yg dpt diterima
- jangka waktu periode kredit
- potongan tunai untuk pembayaran lebih awal
- program pengumpulan piutang
2. Termin Kredit
Jangka waktu periode kredit dan potongan tunai yg diberikan jika dilakukan pembayaran lebih awal
3. Potongan Tunai
Prosentase pengurangan pembayaran dr jumlah bruto penjualan, karena pembayaran dilakukan dalam periode potongan tunai.
4. Default risk
Kerugian dari piutang dagang tidak tertagih yang mungkin terjadi, karena pelonggaran standar kredit dan pelambatan waktu pengumpulan piutang.
C. BIAYA YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA PIUTANG
Dengan dilaksanaknnya penjualan secara kredit, yang kemudian menimbulkan piutang, maka perusahaaan sebenarnya tidak terlepas dari penanggungan risiko berupa biaya. Biaya yang timbul akibat dari adanya piutang adalah sebagai berikut :
1. Biaya Penghapusan
2. Biaya Penumpulan Piutang
3. Biaya Administrasi
4. Biaya Sumber Dana
D. MANAJEMEN PIUTANG
Dalam kegiatan manajemen Piutang mencangkup kegiatan
1. Peencanaan jumlah pengumpulan piutang
2. Pengendalian Piutang
3. Penggunaan ratio ratio
Piutang diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Piutang Usaha
Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat dengan mendebet akun piutang usaha. Pitang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagihdalam periode waktu yang relatif pendek.
2. Wesel Tagih
Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun, maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan dimana para pelanggan tersebut telah menerbitkan surat utang formal kepada perusahaan.
3. Piutang Lain –lain
Piutang biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihan lebih dari satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan dalam piutang tidak lancar dan dilaporkan di bawah judul investasi
E. PERPUTARAN PIUTANG
Perputaran piutang timbul karena minculnya piutang. Piutang adalah aktiva kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari adanya kebijakan penjualan secara kredit. Penjualan kredit bertujuan merangsang minat para pelanggan. Tentu saja dengan adanya kebijakan penjualan secara kredit akan menimbulkan risiko bagi jika piutang tersebut tidak dapat ditagih. Akan tetapi, jika dilihat ari asspek lain, menimbulkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut :
a. Kenaikan hasil penjualan
b. Kenaikan laba. Hal ini merupakan dampak dari kenaikan dalam hasil penjualan akan dapat menaikkan kenaikan pada laba perusahaan
c. Memenangkan persaingan. Dalam dunia bisnis saat ini, hampir semua perusahaan menerapkan sistem oenjualan secara kredit. Maka untuk menjaga posisi perusahaan dalam persaingan, maka haruslah diadakannya politik penjualan secara kredit. Dengan penjualan yang agresif akan dapat merangsang minat calon konsumen akan dimungkinkan untuk memakai dan menikmati kegunaan barang yang dibeli tanpa harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar pada saat pembelian
Perputaran piutang adalah ukuran analitis seberapa cepatnya akun/harta pelanggan dikumpulkan dengan menggunakan rumus penjualan kredit bersih dibagi dengan piutang dagang rata rata selama suatu periode tertentu. Perputaran piutang dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut :
1. Net Credit Sales (Penjualan Piutang Bersih)
Tinggi rendahnya recievable trunover mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalamu piutang. Makin tinggi turnovernya berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatntya modal dalam piutang.
2. Average Receivable ( Piutang Usaha Rata Rata)
Piutang usaha rata rata dapat ditentukan dengan menggunakan data data bulanan atau dengan menambahkan saldo piutang awal tahun dan akhir tahun dan dibagi dua.
3. Syarat Pembayaran Kredit
Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, makin lama modal terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah semakin rendah. Perputaran Piutang dirumuskan sebagai berikut:
Penjualan netto kredit
Tingkat perputaran piutang : --------------------------------- = .... X
Rata-rata piutang
Contoh Soal
Sebuah perusahaan memiliki penjualan kredit bersih sebesar Rp 36.000,00. Saldo piutang awal tahun adalah 1.080,00. Saldo piutang akhir tahun adalah 1.220,00. Hitunglah perputan piutang usaha perusahan tersebut .
Penyelesaian:
36.000,00
• Tingkat perputaran piutang = _______________________________
( 1.080,00 + 1.220,00 )/2
36.000,00
• Tingkat perputaran piutang = __________________________ = 31,30 Kali
1.150,00
Berdasarkan data tersebut, maka perputaran piutang pada perusahaaan dalam jangka waktu setahun adalah sebanyak 31,3 kali.
F. PENGUMPULAN PIUTANG
Pengumpulan piutang adalah kegunaan hari rata rata pengumpulan piutang. Pengumpulan piutang digunakan untuk tingkat efisiensi pengumpulan piutang. Pengumpulan piutang digolongkan efisien apabila waktu rata rata pengumpulan piutang lebih kecil daripada waktu piutang yang telah ditetapkan. Pengumpulan piutang dikatakan inefisien apabila waktu rata rata pengumpulan piutang lebih besar daripada waktu piutang yang telah ditetapkan. Hal ini diformulasikan sebagai berikut :
365 hari
Rata rata pengumpulan piutang = __________________________________
TK perputara piutang
Contoh soal : Perhatikan data berikut :
• Penjualan kredit ............... Rp. 100 juta
• Piutang awal tahun... ........ Rp. 20 juta
• Piutang akhir tahun........... Rp. 30 juta
• Rata-rata piutang ........... Rp. 25 juta
hitunglah pengumpulan piutang pada tahun tersebut berdasarkan data di atas !
Langkah pertama : Hitunglah tingkat perputaaran piutang
100.000.000
• Tingkat perputaran piutang : _______________________ = 4 x
25.000.000
Langkah kedua : Menghitung Rata-rata pengumpulan piutangdengan formula :
365
• Rata-rata pengumpulan piutang :_______________________________________
Tk perputaran piutang
365
• Rata-rata pengumpulan piutang :____________________________ = 91,25 Hari
4 X
Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwasanya rata rata pengumpulan piutang adalah selama 91,25 hari.
G. JUMLAH HARI PENJUALAN DALAM PIUTANG
Jumlah hari penjualan dalam piutang merupakan estimasi lamanya sebuah piutang beredar. Untuk menghitungnya, digunakan formulasi sebagai berikut :
piutang usaha akhir tahun
• Jlh hari penjualan dlm piutang : ___________________________
penjualan harian rata rata
NB : Penjualan harian rata rata dihitung dengan cara ; Penjualan bersih/365 Hari
Contoh soal :
Piutang usaha akhir tahun perusahaan “Mirdha Group” adalah sebesar Rp 12.000.0000,-. Dan penjualan bersihnya sebesar 36.000.000,-. Hitunglah jumlah hari penjualan dalam piutang.
1.220.000,00
Jlh hari penjualan dlm piutang : ------------------------- = 12,4 hari
(36.000.000,00/365 hari)
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa, jumlah hari penjualan piutang pada perusahaan tersebut adalah 12,4 hari.
H. LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN RESIKO KREDIT
Adapun langkah langkah dalam penentuan risiko kredit adalah sebagai berikut :
1. Penentuan batas tertinggi resiko kredit.
misal; dalam 5 tahun terakhir terjadi kredit yang tidak tertagih 4%, 3%, 5%, 6%, dan 5%. Maka dapat ditentukan batas tertinggi sebesar 6% dari penjualan kredit.
2. Mengadakan klasifikasi pelanggan.
3. Seleksi pelanggan tetap.
I. PENYISIHAN PIUTANG
Penyisihan piutang dapat ditempuh dengan dua metode sebagai berikut :
1. Metode Penyisihan Piutang
Ayat jurnal penyesuaian mengurangi piutang sampai nilai bersih yang dapat direalisasi dan membandingkan beban piutang tak tertagih dengan pendapatan.
Contoh :
Beban Piutang Tak tertagih xxx
Penyisihan Piutang xxx
Andaikan piutang usaha dari pelanggan dipastikan tidak dapat ditagih sama sekali, maka piutang tersebut dihapuskan dari akun penyisihan.
Penyisihan Piutang tak Tertagih xxx
Piutang Usaha xxxxx
2. Metode Penghapusan Langsung
Beban piutang tidak tercatat sampai piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih lagi. Jurnal penghaupasanya adalah sebagai berikut:
Beban Piutang Tak Tertagih xxx
Piutang Usaha xxx
DAFTAR PUSTAKA
Keown, dkk (2008). Manajemen Keuangan. Edisi kesepuluh. Indeks, Indonesia
James, dkk (2009) Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Salemba empat, Jakarta
Selamat Belajar. (@bhkrisdhianto)







0 komentar:
Post a Comment